Saturday, December 23, 2006

TRANSIT DI SURABAYA

(Sebuah Catatan yang Terkumpul dari Perjalanan Lebaran 2006)

Di perjalanan pulang dari libur lebaran 2006 menuju Surabaya, aku gak sendirian. Bareng ama keluarga kakakku yang akan balik ke Malaysia buat nerusin program Masternya. Berlima, aku, mas Dhen, mbak Ketut, Tiar dan Akbar, jalan darat pake’ toyota Kijang: Start dari Mawar 5A, menuju Besuki, dilanjutkan ke Pasuruan. Brenti bentar beli klepon (uenak tenan ... Sangat direkomendasikan buat mampir dan beli klepon dan lupis di sepanjang jalan lintas luar kota Pasuruan. Anget dan enak banget). Di Nguling, kita juga sempat makan siang di RM. Nguling. Rawon, telur asin, tempe goreng, susu soda gembira, jus buah ... mak nyussss deh.

Setelah dua jam perjalanan dari Nguling dan melewati kubangan lumpur Lapindo – Porong, sampailah kita di Surabaya. Berhubung pesawatku baru besok pagi, dan pesawat mas dhen baru besok sore, maka ngineplah kita di Hotel Tundjungan.
Bagus banget pelayanannya, sesuai dengan kategori bintang empatnya. Pake acara room visit, dianter ama bagian marketing sebelum kita memutuskan kamar mana yang akan kita pilih. Trous ada free maps di counter receptionist yang cukup informative. Beberapa free magazines tentang Surabaya dan sekitarnya tersedia di ruang marketing yang boleh kita bawa. Cuma, kalo new visitor gak masuk ke ruang marketing, gak bakalan tahu ada free magazine ini. Padahal, ini bisa sangat membantu buat pendatang lho.

Hotel Tundjungan ini bersebelahan ama Tundjungan Plaza yang gedhe sak hohah itu. So, malem itu kita berlima puas-puasin diri muterin Tundjungan Plaza sampe’ kaki pegel banget, baru balik ke hotel dan bobok.

Kamar hotelnya gedhe banget dan ada sofabednya, selain dua tempat tidur queen size. Bersih, wangi, aman dan kayaknya emang comfortable banget untuk keluarga. I’ll consider it as one of recommended hotel to be chosen for stay, once I have a chance to visit Surabaya. Gak kayak Horizon Bekasi dah. (udah baca crita “Menjelang Mudik – Deltanya Living Single, khan?)

Pagi-pagi, aku dianter ke bandara dan sempet maem bakso, padahal pengin maem soto Madura, tapi ternyata sotonya belum mateng. Halah, … memang wisata kuliner itu banyak tantangan dan cobaannya dech … :-)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home