Tuesday, October 16, 2007

Bakersfield, Learning Process in a Week ...

Minggu pertama di Bakersfield adalah masa aku beradaptasi dengan beragam hal dan juga belajar hal-hal baru. Beberapa diantaranya adalah:
1. Peta dan cara bacanya
2. Jaringan internet
3. Seni memasak cepat
4. Keluarga Indonesia di perantauan
5. Merasai salju di musim semi

Peta adalah panduan penting yang tak pernah alpa ada di mobil dan di apartemen. Benda satu ini sangat membantu untuk: ke lapangan, karena lapangan di sini gak cuma Kern River, tapi juga Loss Hill, Midway Sunset, San Ardo, Cymrick, McKitrick, yang jarak satu dengan lainnya cukup berjauhan. Selain itu juga untuk cari jalur tercepat menuju kantor: Ada tiga rute yang bisa ditempuh, via highway I-99, jalan pedesaan, atau jalan memutar tidak melewati highway tapi juga gak lewat pedesaan. Cara baca peta lapangan dengan peta umum agak berbeda, untuk ada pak Dick Thompson yang mau ngajarin gimana penggunaannya.

Jaringan internet sudah jadi salah satu kebutuhan primer. Nyari info obyek wisata menarik, termasuk rute menuju lokasi tersebut, reservasi hotel, maupun perlengkapan yang harus disiapkan untuk kondisi lokasi wisata yang akan dikunjungi, semua bisa didapat dari akses internet yang sangat cepat. Semua sudah menggunakan broad band, dan kebetulan aku berlangganan dari penyedia jasa yang bernama road runner, dengan hanya USD 14.5 per-bulan, aku sudah terhubung dengan dunia maya ini selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Murah banget khan.

Waktu sangat berharga, dan semua harus kukerjakan sendirian. Untuk urusan perut, sebetulnya aku tidak menuntut macam-macam. Fast food pun bisa dengan mudah kutelan. Tapi, apa iya tiap hari, pagi, siang, sore mau makan junk food ataupun mie rebus terus. Gak lah ya. Maka mulailah aku mencoba untuk memasak sendiri dengan menu yang ringan dan mudah. Untuk bumbu dapur, selain bisa didapat di supermarket yang ada di tiap penjuru kota, yang spesifik bisa didapatkan di Asia Market. Banyaknya paket hidangan siap masak untuk satu/dua porsi, serta bumbu siap pakai dalam bentuk sachet, membuat aku bisa memasak sebagai selingan, antara lain: nuggets, telur dadar, salads, soto ayam, soto sulung, nasi goreng, mie goreng, ayam goreng kalasan, dan macaroni schotel.

Kalo’ udah mulai bosen dengan menu yang ada, selain nyoba ke restaurant Thailand, Itali ataupun Cina, biasanya selalu saja bertepatan dengan undangan kumpul-kumpul keluarga Indonesia, yang ternyata di Bakersfield ini komunitasnya cukup besar. Yang cukup sering berinteraksi dan sangat membantu selama masa penugasanku di sini adalah keluarga mbak Waty dan pak Dick Thompson, serta keluarga Amy.

Itulah kegiatanku di hari kerja, Senin sampai Jumat. Lalu, untuk melewatkan hari libur akhir pekan, yang pertama kali pengin kucoba adalah merasai dinginnya salju saat musim dingin sudah berakhir. Ternyata gak perlu jauh-jauh. Cukup setengah jam perjalanan ke arah Los Angeles via highway, sampai ketemu jalan keluar di kanan yang menuju ke arah Mt. Pinos. Daerah ini disebut demikian mungkin karena begitu banyaknya pohon pinus sejak dari lereng hingga puncak gunung. Ada banyak pondok kayu untuk penginapan di kiri kanan sepanjang perjalanan ke puncak, bentuknya mirip bangunan dicerita Little House on the Prairie. Duh, seandainya gak libur akhir pekan, pengin rasanya ngerasain nginep disitu, sekalian mencoba berinteraksi dengan penduduk setempat. Selain pendatang orang-orang Mexico, ada terlihat beberapa orang yang wajahnya mirip orang Indian deh. Baik-baik dan ramah sambutannya. Aku sempat bermain salju, tapi cuma sebentar karena gak bawa baju hangat dan badan udah mulai menggigil kedinginan. Hmmm, daripada Senin gak bisa ngantor karena flu, akhirnya menjelang malam aku balik ke Bakersfield dengan hati riang. Ternyata, salju itu memang putih dan rasanya ya seperti es batu gitu deh. Eits, ati-ati. Jangan nyobain salju disembarang tempat, karena banyak hewan yang berkeliaran dan pipis sembarangan.

Selama penugasan untuk pengembangan karir ini, sebetulnya bisa dikelompokkan ke dua kelompok besar: pengembangan teknik dan perluasan jejaring (network). Apa aja yang bisa kuambil pelajaran dari keduanya, bisa diikuti di dua episode berikut. Yang pertama, kita ngobrol yang rada serius dulu ya: “Development Assignment, A Serious Part …”.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home